MAKALAH
ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
“Manusia
Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial”
Disusun
oleh :
Kelompok
1
Dita Rosmaya 1445110638
Riski Okta Pratiwi 14451106xx
Armandio Muhammad 1445110626
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
Universitas
Negeri Jakarta
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas presentasi mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar jurusan Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta.
Jakarta, 17 September 2012
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan ............................................................................... 1
A.
Latar Belakang .............................................................................. 1
B.
Tujuan ........................................................................................... 1
C.
Manfaat ......................................................................................... 1
Bab II Isi ................................................................................................ 2
A. Pengertian dan Konsep Manusia ................................................... 2
B. Konsep Masyarakat ......................................................................
C.
Masyarakat Setempat
(Community)..............................................
D.
Perbedaan
Masyarakat Desa dan
Kota..........................................
E. Interaksi Sosial..............................................................................
F. Manusia sebagai
Makhluk Sosial...................................................
Bab III Penutup......................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan
makhluk pribadi dan juga makhluk sosial. jika manusia dipandang sebagai makhluk
individu, maka paham individualisme beranggapan bahwa manusia semata-mata hanya
makhluk pribadi dengan mengesampingkan kodratnya sebagai makhluk sosial.
Sebaliknya, sosialisme menyatakan sebagai makhluk sosial. sebagai makhluk
sosial, maka manusia akan berinteraksi dengan manusia lain dalam wujud
interaksi sosial. Menurut Hermanto dan Winarno pada buku Ilmu Sosial Budaya
Dasar, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial.
Oleh karena
itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama-sama.
Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak aakn menghasilkan
pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam ini baru
akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok manusia saling bekerja sama,
saling berbicara untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan,
pertikaian, dan lain sebagainya.
B.
Tujuan
Tujuan dibuatnya tugas makalah ini adalah
untuk :
a.
Memberikan penjelasan tentang pengertian dan konsep manusia
b.
Menjelaskan peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial
c.
Memberikan contoh interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat
C.
Manfaat
Penulisan makalah dengan judul “Manusia
sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial” ini diharapankan dapat memberikan
penjelasan tentang pengertian manusia dan peran manusia sebagai individu dan
masyarakat.
Bab II
Isi
A. Pengertian dan Konsep Manusia
Manusia secara
bahasa disebut juga “insan” yang dalam bahasa Arabnya berasal dari kata
“nasiya” yang berarti “lupa” dan jika dilihat dari kata dasar “al-uns” yang
berarti “jinak”. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia
memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan
keadaan yang baru disekitarnya.
Dalam hal ini
manusia mulai tahu keberadaanya dan menyadari bahwa dirinya adalah penannya.
Apabila ditinjau dari segi dayanya, maka jelaslah manusia memiliki 2 macam daya.
Disatu pihak manusia memiliki daya untuk mengenal dunia rohani, yang nous,
suatu daya intuitif. Dilain pihak manusia memiliki daya pengamatan (aisthesis)
yang karena pengamatan langsung yang disertai dengan daya penggambara atau
penggagasan menjadikan manusia memiliki pengetahuan yang berdasarkan pengamatan
(Yesmil Anwar, Adang:2012:h.152-153).
Pencarian
makna dan hakekat manusia dilakukan melalui berbagai pendekatan para filsup
memahami manusia dari sudut pandang filsafatnya masing-masing. Plato (427 347
sm) dan Rene Deskrates (1596 1650 m), dalam Van Peursen, menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi tubuh dan
jiwa atau rohani dan jasmani yang mana keduanya terdapat garis pemisah tapi
terdapat pertautan yang kuat antara keduanya.
Dekrates menyatakan bahwa ada dua subtansi dalam jiwa
yaitu subtansi berpikir dan subtansi berkeluasaan. Aristoteles (384 322 m),
salah seorang murid Plato ia berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk yang
terdiri dari tiga dimensi yaitu tubuh jiwa dan roh. Aristoteles menyebutkan
dengan istilah metafisika yang sangat sensitif dan amat subyektif.
Menurut dia
terdapat tiga macam jiwa yang tarafnya bertingkat-tingkat taraf paling rendah
dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yang disebut juga vegetatif. Taraf berikutnya
adalah jiwa hewan atau jiwa sensitif dan terakhir adalah jiwa manusia atau jiwa
intelektif. Pembagian taraf didasarkan pada taraf daya kemampuan setiap jiwa.
Jiwa vegetatif memiliki fungsi khas terendah yang hanya
memiliki kemampuan berikut :
1.
Memperoleh dan mencernakan makanan
2.
Berkembang biak
Jiwa yang sensitif, disamping memiliki daya kemampuan
jiwa vegetatif, juga memiliki kemampuan khusus sebagai berikut :
1.
Bernafsu atau berperasaan
2.
Dapat bergerak dari tempatnya
3.
Dapat melakukan pengamatan
Jiwa manusia atau jiwa intelektif, selain memiliki daya
kemmapuan yang khas bagianya yaitu :
1.
Berkecerdasan
2.
Berkemauan
Pandangan
mereka tidak melahirkan pemahaman yang komprehensif, disebabkan faktor
subyektif mereka, baik latar belakang, pengetahuan, metodologi yang digunakan,
maupun kemampuan nalar mereka
masing-masing.
Sampai saat ini manusia merupakan spesies yang dominan
dan sukses dibandingkan makhluk lain di muka bumi, hal ini berdasarkan pada
faktor penimbang seperti : 1. Bobot kepintarannya, 2. Kearifannya, dan 3.
Keaktualisasi diri dan kesombongannnya. Tiga indikator ini bukan hanya penyebab
lebarnya jurang pemisah antara manusia dengan binatang, tapi juga bisa juga
sebagai pemisah antara sesama manusia. Fakto yang paling khas membedakan
manusia dengan binatang antara lain: 1) yang menjadi pertimbangan dalam
perkembangan manusia bukanlah dari segi spesiesnya, tetapi dari segi budaya dan
peradabannya, 2) manusia memiliki kapasitas berpikir sebagai kosekuensi dari
susunan saraf yang komplek dan canggih, 3) manusia mempunyai kemampuan
mengorganisasikan istilah dan konsep-konsep yang ditransformasikan pada media
simbol-simbol yang bisa meningkatkan kemampuan manusia dalam mengeksprasikan
fakta perasaan dan mental sehingga mampu menyatakan konsep yang obeyektif,
alternatif dan selektif, 4) manusia mampu menerima dan mentransfer semua
pengalaman kepada generasi berikutnya sebagai warisan sosial yang bisa
dilakukan melalui proses belajar dan dikembangkan sesuai dengan pergeseran tuntutan
ruang dan waktu.
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki kesamaan struktur namun dalam kesamaan
tersebut masing-masing memiliki keunikan yang berbeda (indevide), itulah
sebabnya masing-masing disebut individu, namun masing-masing sebagai kesatuan
memiliki kelebihan yang membuat sesuatu harmonis dan memiliki pula kekurangan
yang membuat mereka saling membutuhkan, saling membantu dan saling memberi
hampr tidak ada seorang pun yang mampu memenuhi hajat hidupnya tanpa bentuan
yang lain, itulah sebabnya manusia bermasyarakat, berkelompok dan itu pula
hakikat manusia sebagai makhluk sosial. (Syahidin:2007:hal.7-8)
Dari definisi diatas maka yang menjadi unsur atau
ciri-ciri masyarakat adalah :
a.
Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi
b.
Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama
c.
Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan sikap dan bentuk tindakan
yang sama.
Yang menjadi unsur masyarakat mereka adalah :
a.
Kelompok manusia
b.
Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama
c.
Adanya pertahanan dan kekekalan diri
d.
Adanya kesinambungan
e.
Adanya hubungan yang pelik diantara angggotanya
Menurut Horton dan Hunt (1982:47), masyarakat definisinya
menurut dia adalah “a society is relatively independents, self-perpetuating human
group who occupy territory, share a culture, and have most of their association
within this group”.
Maka yang menjadi unsur atau ciri-ciri masyarakat :
f.
Kelompok manusia
g.
Yang sedikit banyak memiliki
kebebasan dan bersifat kekal
h.
Menempati suatu kawasan
i.
Memiliki kebudayaan
j.
Memiliki hubungan dalam kelompok tersebut
Kalau kita merumuskan masyarakat adalah kumpulan orang
yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Dari beberapa
unsur-unsur masyarakat yang dikemukakan para ahli diatas dapat kita simpulkan :
a.
Kumpulan orang
b.
Sudah terbentuk dengan lama
c.
Sudah memiliki sistem dan struktur sosial sendiri
d.
Memiliki kepercayaan (nilai), sikap dan perilaku yang dimiliki bersama
e.
Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
f.
Memiliki kebudayaan.
B. Konsep
Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki
kepentingan yang sama. Literratur lain memberikan pengertian tentang masyarakat
sebagai sistem sosial, yaitu sebagai organisme yang terdiri atas bagian-bagian
yang saling bergantung karena memiliki fungsinya masing-masing dalam
keseluruhan. Pengertian lain tentang masyarakat, juga dikemukakan oleh Paul B.
Horton, menurutnya masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri,
yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan kelompok
itu. Pada bagian lain, Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu
organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Berikut dijelaskan ciri-ciri dari konsep
tentang masyarakat :
a.
Manusia
yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b.
Bercampur
atau bergaul dalam waktu cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan
manusia-manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem
komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengaturhubungan antar manusia.
c.
Sadar
bahwa mereka adalah satu kesatuan.
d.
Merupakan
suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kabudayaan
karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
e.
Melakukan
sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Masyarakat terbentuk karena menusia menggunakan pikiran, perasaan,
dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini
didasari karena manusia memiliki dua keinginan pokok, yaitu keinginan untuk
menjadi satu dengan yang lainnya, dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan
alamnya. Menusia memiliki naluri untuk selalu berhubungan dnegan sesamanya.
Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pandangan mengenai
kebaikan dan keburukan. Padangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia yang
kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola perilakunya.
Masyarakat merupakan sebuah sistem sosial
yang didalamnya terkandung unsur-unsur
yang saling berhubungan. berikut ini dijelaskan unsur-unsur dalam sistem sosial
tersebut :
a.
Kepercayaan dan pengetahuan
Perilaku anggota dalam masyarakat sangat
dipengaruhi oleh hal yang mereka yakini dan hal yang mereka ketahui tentang
kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang Pencipta Alam
Semesta.
b.
Perasaan
Perasaan terbentuk melalui hubungan yang
menghasilkan suatu kejiwaan tertentu, yang jika sampai pada saat tertentu,
harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
c.
Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir atas tindakan
dan perilaku seseorang yang dicapai melalui perubahan-perubahan atau dengan
cara mempertahankan suatu kegiatan yang sudah mantap.
d.
Kedudukan
(status) dan peran (role)
Kedudukan seseorang dalam masyarakat
ditentukan berdasarkan pergaulan, prestasi, hak, dan kewajiban dalam
interaksinya dengan orang lain.kedudukan menentukan sesuatu yang harus
diperbuatnya bagi masyarakat dan tidak harus memiliki hirarki.
e.
Kaidah
atau norma
Norma sosial merupakan patokan tingkah
laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam siituasi tertentu dan merupakan
unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial.
f.
Kekuasaan
Seorang yang memiliki kekuasaan biasanya
diikuti oleh wewenang apabila kekuasaanya tersebut mendatangkan dukungan dan
diakui oleh masyarakat.
g.
Sanksi
Sanksi dapat berubah hadih (reward) dan dapat pula berupa hukuman (punishment). Sanksi diberikan atau
ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para msyarakat supaya
sesuai dengan norma yang berlaku.
h.
Fasilitas
Fasilitas adalah semua bentuk cara,
metode, benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial
itu sendiri.
C.
Masyarakat Setempat (Community)
Istilah
Community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, istilah mana
menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Apabila
anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil.
Atau bisa
juga dikatakan bahwa Community adalah :
Bagian
masyarakat yang yang bertempat tinggal di suatu dengan batas-batas tertentu
dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di
antara anggota, dibandingkan
dengan interaksi dengan penduduk di luarbatas wilayahnya atau suatu wilayah
kehidupan sosial.
Dimana dasar-dasar daripada masyarakat setempat
adalah :
1. Lokalitas
atau adanya wilayah
Suatu
mayarakat pasti mempunyai tempat tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun
sekelompok manusia merupakan masyarakat pengmbara, tetapi pada saat tertentu
anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat.
2. Perasaan
saling ketergantungan atau saling membutuhkan
Perasaan antara anggota masyarakat
setempat tersebut di atas disebut community
sentiment.
Setiap
community sentiment memiliki unsur :
a) Seperasaan
b)
Sepenanggungan
c)
Saling memerlukan
Perbedaan
|
|
Society
(masyarakat)
|
Community
(masyarakat setempat)
|
Bersifat
umum dan lebih luas
Aktivitas
hubungan tidak erat
|
Lebih
terbatas dan juga dibatasi oleh areal kawasannya
Jumlah
warganya
Aktivitas
hubungan lebih erat
Persatuan
lebih erat
|
Dalam
klasifikasi masyarakat dapat digunakan 4 (empat) kreteria yang saling
berpautan, yaitu:
a. Jumlah
penduduk
b. Luas,
kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pendalaman
c. Fungsi-fungsi
khusus masyarakat setempat
d. Organisasi
masyarakat setempat
Kreteria diatas, dapat kita gunakan untuk membedakan antara
bermacam-macam jenis masyarakat sederhana dan modern, masyarakat desa dan kota.
Dibawah ini dapat kita bedakan masyarakat dan kota dari ciri-cirinya.
D.
Perbedaan
Masyarakat Desa dan
Kota
Beberapa ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat
kota adalah :
1. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang
kota umumnya mengurus diri tanpa bergantung pada orang lain.
3. Pembagian
kerja warga kota lebih tegas dan punya batas-batas nyata.
4. Di
kota orang-orang dengan beraneka warna latar belakang sosial, pendidikan,
menyebabkan individu memperdalam suatu bidang kehidupan.
5. Khusus
warga kota tidak mungkin hidup sendiri
6. Kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak di kota
7. Pikiran
rasional umumnya dianut masyarakat kota
8. Jalan kehidupan yang
cepat dikota mengakibatkan pentingnya faktor waktu
9. Perubahan
sosial tampak nyata dikota, karena kota terbuka dalam menerima pengaruh dari
luar.
Masyakat desa ciri-cirinya :
1. Kehidupan
di desa tenang, jauh dri hiruk pikuk keramahan.
2. Penduduknya
ramah-ranmah, saling mengenal satu sama lain atas dasar kekeluargaan.
3. Mata
pencarian penduduk kebanayakan sebagai petani atau nelayan.
4. Kehidupan
kaum muda di desa merasa tertekan oleh adat istiadat.
1. Peranan
Manusia sebagai Makhuk Individu dan Sosial
Pada hakikatnya manusia senantiasa
berperan ganda, yaitu sebagai makhluk
individu dan sosial. Dalam berinteraksi dengan sekitarnya, ada hubungan secara
vertikat dan horizontal.(Rusmin Tumanggor:2010:hal.43)
Dengan demikian, maka manusia sebagai makhluk
individu berperan untuk mewujudkan hal-hal tersebut. Manusia sebagai individu
akan berusaha :
1. Menjaga
dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
2. Mengupayakan
terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.
3. Merealisasikan
segenap potensi diri baik sisi jasmanimaupun sisi rohani.
4. Memenuhi
kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
Manusia
sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dengan orang lain. Dalam berbagai kelompo sosial ini,
manusia membutuhkan norma-norma untuk menganturnya. Norma-norma sosial itu
merupakan patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelomponya. Norma-norma
tersebut adalah :
1. Norma
Agama atau Religi
2. Norma
Kesusilaan atau Moral
3. Norma
Kesopanan atau Adat
4. Norma
Hukum
Keikatan kepada norma termasuk pula
keterikatan untuk menghargai adanya orang lain. Jadi, jika dalam dimensi
individu muncul hak-hak dasar manusia maka dalam dimensi sosial ini muncul
kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar
orang lain serta menanti norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.
Makhluk sosial memiliki
implikasi-implikasi sebagai berikut :
a.
Kasadaran akan
“ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri.
b.
Kesadaran untuk
senantiasa dan harus berinterksi dengan orang lai.
c.
Penghargaan akan hak
hak orang lain.
d.
Ketaatan terhadap norma-norma
yang berlaku.
Keberadaan
makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-perannya sebagai berikut:
a.
Melakukan interaksi
dengan manusia lain atau kelompok.
b.
Membentuk
kelompok-kelompok sosial.
c.
Menciptakan norma-norma
sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.
E. Interaksi
Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi
sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial), oleh karena itu interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.(Soerjono Soekanto:1991:hal.67)
1. Interaksi Sosial adalah
:
Merupakan
hubungan sosial yang dinamis menyangkut
hubungan anatara individu, antara kelompok maupun individu dengan kelompok. Interaksi sosial
merupakan faktor utama dalam kehidupan.
Ada beberapa
macam interaksi yang biasanya dapat terjadi dimasyarakat yaitu :
1.
Interaksi sosial antara
keompok-kelompok manusi tapi pribadi terkait.
2.
Interaksi sosial antara
individu dan individu dimana masyarakat terkait.
Ada beberapa
faktor sebagai dasar berlangsungnya suatu proses interaksi antara lain :
1. Faktor
imitasi yaitu :
Setiap
individu memiliki sifat kecenderungan untuk melakukan seperti yang dilakukan
oleh orang lain.
·
Dari segi positif :
Imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku.
·
Dari segi negatif :
Dapat
juga terjadi misalnya yang ditiru adalah tindakan yang menyimpang, misalnya
meniru orang yang ketagihan menghisap ganja.
Mengenai
faktor proses imitasi ini terjadi oleh dua faktor psikis pada individu, yaitu :
a.
Bahwa pada diri
terdapat minat terhadap hal-hal yang akan ditirunya, dan kemudian menimbulkan
perhatian besar terhadap hal-hal tersebut.
b.
Bahw pada diri inividu
tersebut ada anggapan bahwa hal-hal yang diminatinya ada satu nilai yang
berharga dan berguna bagi dirinya.
2.
Faktor sugesti adalah :
Suatu proses mempengaruhi dari individu
terhadap individu lain sehingga dia dapat menerima norma atau pedoman tingkah
laku tertentu tanpa melalui pertimbangan lebih dahulu.
Faktor
yang dapat memungkinkan terjadinya sugesti adalah :
A.
Faktor hambatan
daya kemampuan berpikir.
B.
Faktor daya pikir
yang terpecah-pecah.
C.
Faktor penggunaan
kewibawaan.
D.
Faktor pengukuhan
keyakinan diri.
E.
Faktor penndapat
mayoritas.
3.
Faktor Identifikasi adalah :
Suatu kecenderungan yang tanpa disadari
untuk menyamakan diri ataau bertingkah laku yang sama seperti yang dilakukan
pihak lain.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
identifikasi yaitu :
1.
Awalnya tidak disadari.
2.
Kemudian terdapatnya suatu hubungan antara suatu motif
tidak sadar dengan nilai-nilai yang menjadi sasaran identifikasi.
F. Manusia
sebagai Makhluk Sosial
Menurut Aristoteles, seorang filsuf dari
Yunani, manusia adalah zoon politican.
Artinya, manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat. Menusia selalu berusaha
berinteraksi dengan orang lain. Bentuk interaksi manusia misalnya berbicara,
berjabat tangan, bercanda, bertanya, bekerja sama, dan berdiskusi. Interaksi
tersebut dilakukan secara langsung maupun menggunkan alat komunikasi. Hampir
dalam setiap kegiatanya, manusia selalu melibatkan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup
bermasyarakat (zoon politicon).
Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya
sebagai makhluk ekkonomi dan makhluk sosial. sebagai makhluk sosial (homo socius), menusia tidak hanya
mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan orang lain dalam beberapa
hal tertentu. Kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini disebut kebutuhan
sosial (social needs). Oleh karena
itu, manusia disebut makhluk sosial.
Dalam kehidupan yang lebih luas, misalnya
masyarakat, seorang warga tidak dapat hidup tanpa bantuan warga lain. Pada saat
kerja bakti misalnya, semua warga saling membantu beberapa warga membersihkan
rumput, warga lainnya membersihkan selokan, dan beberapa mengecat tembok.
Semuaitumenunjukan sifat manusia sebagai makhluk sosial.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Manusia
merupakan individu yang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Kaum
bihavioris memandang manusia sebagai suatu realita. Sampai saat ini manusia merupakan
spesies yang dominan dan sukses dibanding makhluk lain dimuka bumi. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki kesamaan struktur dengan makhluk
lainnya, namun dalam kesamaan tersebut masing-masing memiliki keunikan,
keunikan yang membuat masing-masing berbeda, itulah sebabnya manusia disebut
individu.
Masing-masing
manusia memiliki kelebihan yang membuat sesuatu harmonis, dan memiliki pula
kekurangan yang membuat mereka saling membutuhkan, saling bantu dan saling beri,
hampir tidak ada seorangpun yang mampu memnuhi hajat hidupnya tanpa bantuan
yang lain, itulah sebabnya manusia bermasyarakat.
Daftar Pustaka
Haryanto,
T., Feryanto, A., Suwardi, Waluyo (2008). Ilmu
Pengetahuan Sosial. PT Intan Pariwara. Jakarta
Ruhimat,
M., Nana, S., Kosim (2006). Ilmu
Pengetahuan Sosial : Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi. Grafindo Media Pratama.
Tim Dosen ISBD (2011). Ilmu Sosial
Budaya Dasar. Unit Pelaksana Teknis UPT MKU. Jakarta
Waluya, Bagja (2007). Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyiah. PT Setia Purna Inves. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar