Selasa, 16 Oktober 2012

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial



MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial”

Disusun oleh :
Kelompok 1
Dita Rosmaya                                   1445110638
Riski Okta Pratiwi                                      14451106xx
Armandio Muhammad                      1445110626

MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Universitas Negeri Jakarta


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas presentasi mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar jurusan Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.


Jakarta, 17 September 2012
                                                                                                            Penyusun


Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ............................................................................... 1
A.   Latar Belakang .............................................................................. 1
B.   Tujuan ........................................................................................... 1
C.   Manfaat ......................................................................................... 1

Bab II Isi ................................................................................................ 2
A.   Pengertian dan Konsep Manusia ................................................... 2
B.   Konsep Masyarakat ......................................................................
C.   Masyarakat Setempat (Community)..............................................
D.   Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota..........................................
E.   Interaksi Sosial..............................................................................
F.    Manusia sebagai Makhluk Sosial...................................................

Bab III Penutup......................................................................................
A.   Kesimpulan...............................................................................

 Daftar Pustaka .....................................................................................



Bab I
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
      Manusia merupakan makhluk pribadi dan juga makhluk sosial. jika manusia dipandang sebagai makhluk individu, maka paham individualisme beranggapan bahwa manusia semata-mata hanya makhluk pribadi dengan mengesampingkan kodratnya sebagai makhluk sosial. Sebaliknya, sosialisme menyatakan sebagai makhluk sosial. sebagai makhluk sosial, maka manusia akan berinteraksi dengan manusia lain dalam wujud interaksi sosial. Menurut Hermanto dan Winarno pada buku Ilmu Sosial Budaya Dasar, interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial.
      Oleh karena itu, tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama-sama. Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka tidak aakn menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam ini baru akan terjadi apabila orang-orang atau kelompok manusia saling bekerja sama, saling berbicara untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian, dan lain sebagainya.

B.   Tujuan
      Tujuan dibuatnya tugas makalah ini adalah untuk :
a.       Memberikan penjelasan tentang pengertian dan konsep manusia
b.      Menjelaskan peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial
c.       Memberikan contoh interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat

C.   Manfaat
      Penulisan makalah dengan judul “Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial” ini diharapankan dapat memberikan penjelasan tentang pengertian manusia dan peran manusia sebagai individu dan masyarakat.





Bab II
Isi

A.   Pengertian dan Konsep Manusia
      Manusia secara bahasa disebut juga “insan” yang dalam bahasa Arabnya berasal dari kata “nasiya” yang berarti “lupa” dan jika dilihat dari kata dasar “al-uns” yang berarti “jinak”. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.
      Dalam hal ini manusia mulai tahu keberadaanya dan menyadari bahwa dirinya adalah penannya. Apabila ditinjau dari segi dayanya, maka jelaslah manusia memiliki 2 macam daya. Disatu pihak manusia memiliki daya untuk mengenal dunia rohani, yang nous, suatu daya intuitif. Dilain pihak manusia memiliki daya pengamatan (aisthesis) yang karena pengamatan langsung yang disertai dengan daya penggambara atau penggagasan menjadikan manusia memiliki pengetahuan yang berdasarkan pengamatan (Yesmil Anwar, Adang:2012:h.152-153).
      Pencarian makna dan hakekat manusia dilakukan melalui berbagai pendekatan para filsup memahami manusia dari sudut pandang filsafatnya masing-masing. Plato (427 347 sm) dan Rene Deskrates (1596 1650 m), dalam Van Peursen, menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi tubuh dan jiwa atau rohani dan jasmani yang mana keduanya terdapat garis pemisah tapi terdapat pertautan yang kuat antara keduanya.
Dekrates menyatakan bahwa ada dua subtansi dalam jiwa yaitu subtansi berpikir dan subtansi berkeluasaan. Aristoteles (384 322 m), salah seorang murid Plato ia berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk yang terdiri dari tiga dimensi yaitu tubuh jiwa dan roh. Aristoteles menyebutkan dengan istilah metafisika yang sangat sensitif dan amat subyektif.
      Menurut dia terdapat tiga macam jiwa yang tarafnya bertingkat-tingkat taraf paling rendah dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yang disebut juga vegetatif. Taraf berikutnya adalah jiwa hewan atau jiwa sensitif dan terakhir adalah jiwa manusia atau jiwa intelektif. Pembagian taraf didasarkan pada taraf daya kemampuan setiap jiwa.


Jiwa vegetatif memiliki fungsi khas terendah yang hanya memiliki kemampuan berikut :
1.      Memperoleh dan mencernakan makanan
2.      Berkembang biak
Jiwa yang sensitif, disamping memiliki daya kemampuan jiwa vegetatif, juga memiliki kemampuan khusus sebagai berikut :
1.      Bernafsu atau berperasaan
2.      Dapat bergerak dari tempatnya
3.      Dapat melakukan pengamatan
Jiwa manusia atau jiwa intelektif, selain memiliki daya kemmapuan yang khas bagianya yaitu :
1.      Berkecerdasan
2.      Berkemauan
      Pandangan mereka tidak melahirkan pemahaman yang komprehensif, disebabkan faktor subyektif mereka, baik latar belakang, pengetahuan, metodologi yang digunakan, maupun kemampuan  nalar mereka masing-masing.
Sampai saat ini manusia merupakan spesies yang dominan dan sukses dibandingkan makhluk lain di muka bumi, hal ini berdasarkan pada faktor penimbang seperti : 1. Bobot kepintarannya, 2. Kearifannya, dan 3. Keaktualisasi diri dan kesombongannnya. Tiga indikator ini bukan hanya penyebab lebarnya jurang pemisah antara manusia dengan binatang, tapi juga bisa juga sebagai pemisah antara sesama manusia. Fakto yang paling khas membedakan manusia dengan binatang antara lain: 1) yang menjadi pertimbangan dalam perkembangan manusia bukanlah dari segi spesiesnya, tetapi dari segi budaya dan peradabannya, 2) manusia memiliki kapasitas berpikir sebagai kosekuensi dari susunan saraf yang komplek dan canggih, 3) manusia mempunyai kemampuan mengorganisasikan istilah dan konsep-konsep yang ditransformasikan pada media simbol-simbol yang bisa meningkatkan kemampuan manusia dalam mengeksprasikan fakta perasaan dan mental sehingga mampu menyatakan konsep yang obeyektif, alternatif dan selektif, 4) manusia mampu menerima dan mentransfer semua pengalaman kepada generasi berikutnya sebagai warisan sosial yang bisa dilakukan melalui proses belajar dan dikembangkan sesuai dengan pergeseran tuntutan ruang dan waktu.
      Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki kesamaan struktur namun dalam kesamaan tersebut masing-masing memiliki keunikan yang berbeda (indevide), itulah sebabnya masing-masing disebut individu, namun masing-masing sebagai kesatuan memiliki kelebihan yang membuat sesuatu harmonis dan memiliki pula kekurangan yang membuat mereka saling membutuhkan, saling membantu dan saling memberi hampr tidak ada seorang pun yang mampu memenuhi hajat hidupnya tanpa bentuan yang lain, itulah sebabnya manusia bermasyarakat, berkelompok dan itu pula hakikat manusia sebagai makhluk sosial. (Syahidin:2007:hal.7-8)
Dari definisi diatas maka yang menjadi unsur atau ciri-ciri masyarakat adalah :
a.       Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi
b.      Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama
c.       Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan sikap dan bentuk tindakan yang sama.
Yang menjadi unsur masyarakat mereka adalah :
a.       Kelompok manusia
b.      Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan utama
c.       Adanya pertahanan dan kekekalan diri
d.      Adanya kesinambungan
e.       Adanya hubungan yang pelik diantara angggotanya
Menurut Horton dan Hunt (1982:47), masyarakat definisinya menurut dia adalah “a society is relatively independents, self-perpetuating human group who occupy territory, share a culture, and have most of their association within this group”.
Maka yang menjadi unsur atau ciri-ciri masyarakat :
f.       Kelompok manusia
g.      Yang sedikit  banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal
h.      Menempati suatu kawasan
i.        Memiliki kebudayaan
j.        Memiliki hubungan dalam kelompok tersebut
Kalau kita merumuskan masyarakat adalah kumpulan orang yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Dari beberapa unsur-unsur masyarakat yang dikemukakan para ahli diatas dapat kita simpulkan :
a.       Kumpulan orang
b.      Sudah terbentuk dengan lama
c.       Sudah memiliki sistem dan struktur sosial sendiri
d.      Memiliki kepercayaan (nilai), sikap dan perilaku yang dimiliki bersama
e.       Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
f.       Memiliki kebudayaan.

B.   Konsep Masyarakat
      Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama. Literratur lain memberikan pengertian tentang masyarakat sebagai sistem sosial, yaitu sebagai organisme yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung karena memiliki fungsinya masing-masing dalam keseluruhan. Pengertian lain tentang masyarakat, juga dikemukakan oleh Paul B. Horton, menurutnya masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan kelompok itu. Pada bagian lain, Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
      Berikut dijelaskan ciri-ciri dari konsep tentang masyarakat :
a.       Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b.      Bercampur atau bergaul dalam waktu cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengaturhubungan antar manusia.
c.       Sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan.
d.      Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kabudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
e.       Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
     
      Masyarakat terbentuk  karena menusia menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini didasari karena manusia memiliki dua keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan yang lainnya, dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya. Menusia memiliki naluri untuk selalu berhubungan dnegan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Padangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola perilakunya.
      Masyarakat merupakan sebuah sistem sosial yang  didalamnya terkandung unsur-unsur yang saling berhubungan. berikut ini dijelaskan unsur-unsur dalam sistem sosial tersebut :

a.       Kepercayaan dan pengetahuan
Perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh hal yang mereka yakini dan hal yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang Pencipta Alam Semesta.
b.       Perasaan
Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan suatu kejiwaan tertentu, yang jika sampai pada saat tertentu, harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
c.       Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir atas tindakan dan perilaku seseorang yang dicapai melalui perubahan-perubahan atau dengan cara mempertahankan suatu kegiatan yang sudah mantap.
d.      Kedudukan (status) dan peran (role)
Kedudukan seseorang dalam masyarakat ditentukan berdasarkan pergaulan, prestasi, hak, dan kewajiban dalam interaksinya dengan orang lain.kedudukan menentukan sesuatu yang harus diperbuatnya bagi masyarakat dan tidak harus memiliki hirarki.
e.       Kaidah atau norma
Norma sosial merupakan patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam siituasi tertentu dan merupakan unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial.
f.       Kekuasaan
Seorang yang memiliki kekuasaan biasanya diikuti oleh wewenang apabila kekuasaanya tersebut mendatangkan dukungan dan diakui oleh masyarakat.
g.      Sanksi
Sanksi dapat berubah hadih (reward) dan dapat pula berupa hukuman (punishment). Sanksi diberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku para msyarakat supaya sesuai dengan norma yang berlaku.
h.      Fasilitas
Fasilitas adalah semua bentuk cara, metode, benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri.



C.    Masyarakat Setempat (Community)
     Istilah Community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat”, istilah mana menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil.
      Atau bisa juga dikatakan bahwa Community adalah :
      Bagian masyarakat yang yang bertempat tinggal di suatu dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luarbatas wilayahnya atau suatu wilayah kehidupan sosial.
Dimana dasar-dasar daripada masyarakat setempat adalah :
1.      Lokalitas atau adanya wilayah
            Suatu mayarakat pasti mempunyai tempat tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun sekelompok manusia merupakan masyarakat pengmbara, tetapi pada saat tertentu anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat.
2.      Perasaan saling ketergantungan atau saling membutuhkan
            Perasaan antara anggota masyarakat setempat tersebut di atas disebut community sentiment.
Setiap community sentiment memiliki unsur :
a)      Seperasaan
b)      Sepenanggungan
c)      Saling memerlukan

Perbedaan
Society (masyarakat)
Community (masyarakat setempat)
Bersifat umum dan lebih luas
Aktivitas hubungan tidak erat
Lebih terbatas dan juga dibatasi oleh areal kawasannya
Jumlah warganya
Aktivitas hubungan lebih erat
Persatuan lebih erat

Dalam klasifikasi masyarakat dapat digunakan 4 (empat) kreteria yang saling berpautan, yaitu:
a.       Jumlah penduduk
b.      Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pendalaman
c.       Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat
d.      Organisasi masyarakat setempat
    Kreteria diatas, dapat kita gunakan untuk membedakan antara bermacam-macam jenis masyarakat sederhana dan modern, masyarakat desa dan kota. Dibawah ini dapat kita bedakan masyarakat dan kota dari ciri-cirinya.


D.   Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota
Beberapa ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota adalah :
1.      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan kehidupan keagamaan di desa.
2.      Orang kota umumnya mengurus diri tanpa bergantung pada orang lain.
3.      Pembagian kerja warga kota lebih tegas dan punya batas-batas nyata.
4.      Di kota orang-orang dengan beraneka warna latar belakang sosial, pendidikan, menyebabkan individu memperdalam suatu bidang kehidupan.
5.      Khusus warga kota tidak mungkin hidup sendiri
6.      Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak di kota
7.      Pikiran rasional umumnya dianut masyarakat kota
8.      Jalan kehidupan yang cepat dikota mengakibatkan pentingnya faktor waktu
9.      Perubahan sosial tampak nyata dikota, karena kota terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyakat desa ciri-cirinya :
1.      Kehidupan di desa tenang, jauh dri hiruk pikuk keramahan.
2.      Penduduknya ramah-ranmah, saling mengenal satu sama lain atas dasar kekeluargaan.
3.      Mata pencarian penduduk kebanayakan sebagai petani atau nelayan.
4.      Kehidupan kaum muda di desa merasa tertekan oleh adat istiadat.

1.     Peranan Manusia sebagai Makhuk Individu dan Sosial
          Pada hakikatnya manusia senantiasa berperan ganda, yaitu sebagai makhluk individu dan sosial. Dalam berinteraksi dengan sekitarnya, ada hubungan secara vertikat dan horizontal.(Rusmin Tumanggor:2010:hal.43)
   Dengan demikian, maka manusia sebagai makhluk individu berperan untuk mewujudkan hal-hal tersebut. Manusia sebagai individu akan berusaha :
1.      Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
2.      Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.
3.      Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmanimaupun sisi rohani.
4.      Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
    Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain. Dalam berbagai kelompo sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma untuk menganturnya. Norma-norma sosial itu merupakan patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelomponya. Norma-norma tersebut adalah :
1. Norma Agama atau Religi
2. Norma Kesusilaan atau Moral
3. Norma Kesopanan atau Adat
4. Norma Hukum
      Keikatan kepada norma termasuk pula keterikatan untuk menghargai adanya orang lain. Jadi, jika dalam dimensi individu muncul hak-hak dasar manusia maka dalam dimensi sosial ini muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta menanti norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.
      Makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi sebagai berikut :
a.       Kasadaran akan “ketidakberdayaan” manusia bila seorang diri.
b.      Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinterksi dengan orang lai.
c.       Penghargaan akan hak hak orang lain.
d.      Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.



Keberadaan makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-perannya sebagai berikut:
a.       Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
b.      Membentuk kelompok-kelompok sosial.
c.       Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok.



E.   Interaksi Sosial
      Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial), oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.(Soerjono Soekanto:1991:hal.67)
1.      Interaksi Sosial adalah :
      Merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan anatara individu, antara kelompok maupun individu  dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan.
Ada beberapa macam interaksi yang biasanya dapat terjadi dimasyarakat yaitu :
1.      Interaksi sosial antara keompok-kelompok manusi tapi pribadi terkait.
2.      Interaksi sosial antara individu dan individu dimana masyarakat terkait.
Ada beberapa faktor sebagai dasar berlangsungnya suatu proses interaksi antara lain :
1.      Faktor imitasi yaitu :
            Setiap individu memiliki sifat kecenderungan untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh orang lain.
·         Dari segi positif :
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
·         Dari segi negatif :
Dapat juga terjadi misalnya yang ditiru adalah tindakan yang menyimpang, misalnya meniru orang yang ketagihan menghisap ganja.
Mengenai faktor proses imitasi ini terjadi oleh dua faktor psikis pada individu, yaitu :
a.       Bahwa pada diri terdapat minat terhadap hal-hal yang akan ditirunya, dan kemudian menimbulkan perhatian besar terhadap hal-hal tersebut.
b.      Bahw pada diri inividu tersebut ada anggapan bahwa hal-hal yang diminatinya ada satu nilai yang berharga dan berguna bagi dirinya.
2.       Faktor sugesti adalah :
      Suatu proses mempengaruhi dari individu terhadap individu lain sehingga dia dapat menerima norma atau pedoman tingkah laku tertentu tanpa melalui pertimbangan lebih dahulu.
Faktor yang dapat memungkinkan terjadinya sugesti adalah :
A.    Faktor hambatan daya kemampuan berpikir.
B.     Faktor daya pikir yang terpecah-pecah.
C.     Faktor penggunaan kewibawaan.
D.    Faktor pengukuhan keyakinan diri.
E.     Faktor penndapat mayoritas.
3.             Faktor Identifikasi adalah :
    Suatu kecenderungan yang tanpa disadari untuk menyamakan diri ataau bertingkah laku yang sama seperti yang dilakukan pihak lain.
    Faktor yang menyebabkan terjadinya identifikasi yaitu :
1.      Awalnya tidak disadari.
2.      Kemudian terdapatnya suatu hubungan antara suatu motif tidak sadar dengan nilai-nilai yang menjadi sasaran identifikasi.



F.    Manusia sebagai Makhluk Sosial
      Menurut Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani, manusia adalah zoon politican. Artinya, manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat. Menusia selalu berusaha berinteraksi dengan orang lain. Bentuk interaksi manusia misalnya berbicara, berjabat tangan, bercanda, bertanya, bekerja sama, dan berdiskusi. Interaksi tersebut dilakukan secara langsung maupun menggunkan alat komunikasi. Hampir dalam setiap kegiatanya, manusia selalu melibatkan orang lain.
      Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekkonomi dan makhluk sosial. sebagai makhluk sosial (homo socius), menusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan orang lain dalam beberapa hal tertentu. Kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini disebut kebutuhan sosial (social needs). Oleh karena itu, manusia disebut makhluk sosial.
      Dalam kehidupan yang lebih luas, misalnya masyarakat, seorang warga tidak dapat hidup tanpa bantuan warga lain. Pada saat kerja bakti misalnya, semua warga saling membantu beberapa warga membersihkan rumput, warga lainnya membersihkan selokan, dan beberapa mengecat tembok. Semuaitumenunjukan sifat manusia sebagai makhluk sosial.





























Bab III
Penutup
A.   Kesimpulan
      Manusia merupakan individu yang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Kaum bihavioris memandang manusia sebagai suatu realita. Sampai saat ini manusia merupakan spesies yang dominan dan sukses dibanding makhluk lain dimuka bumi. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki kesamaan struktur dengan makhluk lainnya, namun dalam kesamaan tersebut masing-masing memiliki keunikan, keunikan yang membuat masing-masing berbeda, itulah sebabnya manusia disebut individu.
      Masing-masing manusia memiliki kelebihan yang membuat sesuatu harmonis, dan memiliki pula kekurangan yang membuat mereka saling membutuhkan, saling bantu dan saling beri, hampir tidak ada seorangpun yang mampu memnuhi hajat hidupnya tanpa bantuan yang lain, itulah sebabnya manusia bermasyarakat.





















Daftar Pustaka

Haryanto, T., Feryanto, A., Suwardi, Waluyo (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial. PT Intan Pariwara. Jakarta
Ruhimat, M., Nana, S., Kosim (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial : Geografi, Sejarah,          Sosiologi, Ekonomi. Grafindo Media Pratama.
Tim Dosen ISBD (2011). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Unit Pelaksana Teknis UPT MKU.   Jakarta
Waluya, Bagja (2007). Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X        Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyiah. PT Setia Purna Inves. Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar